Selasa, 04 Februari 2014

Struktur Dasar Akuntansi

A. KERANGKA DASAR AKUNTANSI



     Kerangka dasar suatu keilmuan harus benar-benar dapat dikuasai dan dipahami. Dengan cara demikian maka ilmu yang rinci dan rumit dapat lebih mudah untuk dipelajari dan dikuasai.Demikian juga dalam akuntansi susunan dan kerangka dasar harus dipahami terlebih dahulu sehingga kita mempunyai landasan untuk memamahi materi-materi selanjutnya dan sekaligus mengembangkannya.
    Kerangka Dasar ( basic concept  ) adalah anggapan dasar atau assumsi-assumsi yang dipakai dan sekaligus menjadi landasan dalam pelaporan informasi akuntansi. Kerangka dasar akuntansi tersebut antara lain :

a. Acrual Basic dan Cash Basic

    Menurut UU No.16 tahun 2000 disebutkan bahwa pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas ( konsistensi ) dan dengan menggunakan pendekatan Acrual basic atau Cash basic. Acrual basic adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa penghasilan dilaporkan pada saat diterima dan biaya dilaporkan pada saat biaya tersebut terjadi.Sedangkan Cash basic adalah suatu konsep akuntansi yang menyatakan bahwa penghasilan baru diakui sebagai pendapatan dan biaya diakui sebagai pengeluaran ketika kas diterima atau ketika kas dikeluarkan.

b. Konsep kesatuan usaha ( Unit Entity )
    
    Konsep kesatuan usaha menyatakan bahwa akuntansi berlaku untuk suatu unit ekonomi tertentu tidak boleh dicampur adukkan dengan unit ekonomi lainnya dan berdiri sendiri serta harus terpisah dengan pemiliknya Keuangan perusahaan harus terpisah dari pemilik, terpisah dari keuangan karyawan, terpisah dari keuangan para direksi dan lain-lain. 

c. Konsep kelangsungan usaha/ kesinambungan ( Going Concern )

    Konsep kelangsungan usaha adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa perusahaan akan bisa beroperasi secara terus-menerus sampai pada waktu yang tidak ditentukan. Konsep ini berimplikasi bagi para pemakai laporan keuangan bahwa pemakai mengetahui perusahaan akan tetap berjalan sampai pada waktu yang tidak ditentukan .

d. Konsep pengukuran nilai uang 

    Semua transaksi usaha, baik aktiva, kewajiban, maupun modal yang terdapat didalam perusahaan harus dapat diukur dengan satuan uang tertentu. Dengan adanya pengukuran dengan nilai uang tersebut maka akan menyebabkan seluruh kekayaan perusahaan dapat dihitung nilai dan jumlahnya.

e. Konsep harga perolehan

    Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu barang atau jasa dalam pertukaran sampai dengan barang atau jasa tersebut siap untuk digunakan. Misalnya dibeli sebuah mesin seharga Rp. 10.000.000,-beban pemasangan mesin sebesar Rp. 1.200.000,-maka harga perolehan dari mesin tersebut adalah sebesar Rp. 11.200.000,- ( Rp. 10.000.000,- + Rp. 1.200.000,-).

f. Matching Concept ( pengkaitan )

    Matching Concept adalah suatu proses akuntansi yang mengaitkan antara biaya dengan pendapatan. Menurut konsep ini bahwa beban baru dapat diakui dalam laporan rugi-laba atas dasar hubungan antara biaya yang timbul dengan pos penghasilan tertentu yang diperoleh.Konsep ini melibatkan secara bersamaan  atau gabungan antara penghasilan dan biaya yang dihasilkan secara langsung dari suatu transaksi atau peristiwa lain yang sama misal pembebanan biaya komisi penjualan terhadap jumlah penjualan yang diperoleh ,sehingga perhitungan laba-rugi yang dilaporkan benar-benar menggambarkan keaadan yang sebenarnya.

g. Konsep periode akuntansi

    Informasi keuangan perusahaan harus dilaporkan secara berkala misal per tri wulan, per semester, per satu tahun. Pelaporan informasi keuangan secara berkala ini yang disebut dengan periode pembukuan/ akuntansi. Salah satu tujuan dilaporkan secara berkala adalah untuk menentukan strategi dan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang. 

 B. PENGGOLONGAN PERUSAHAAN

     Perusahaan dapat dibedakan berdasarkan pada kegiatan usahanya dan berdasarkan pada badan hukumnya. 

Adapun bentuk badan usaha berdasarkan pada kegiatan usahanya antara lain :

a. Perusahaan jasa
b. Perusahaan dagang
c. Perusahaan industri

Sedangkan bentuk perusahaan bila dilihat dari status badan hukumnya dapat diklasifikasi menjadi ;

a. Perusahaan perseorangan
b. Perusahaan firma
c. Perusahaan persekutuan
d. Perseroan terbatas
e. Koperasi
f. Perusahaan Negara
g. Yayasan


C.  PENGGOLONGAN TRANSAKI KEUANGAN


     Transaksi adalah suatu peristiwa atau kejadian dalam suatu unit ekonomi tertentu dan dapat diukur dengan nilai uang. Peristiwa ekonomi didalam perusahaan dapat mengubah dan mempengaruhi komposisi harta, utang, dan modal perusahaan ( untuk selanjutnya disebut transaksi keuangan ).

      Transaksi keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :

1. Transaksi keuangan menurut pihak yang melakukannya 

    Transaksi keuangan menurut pihak yang melakukannya terdiri dari :

     a. Transaksi keuangan Intern ( kejadian/event )
        Transaksi ini terjadi didalam perusahaan sendiri tanpa melibatkan pihak luarperusahaan seperti pemakaian perlengkapan, penyusutan harta tetap perusahaan 

     b. Transaksi keuangan Ekstren ( transaksi /transaction )
          Transaksi ini terjadi antara perusahaan dengan perusahaan lainnya seperti pembelian perlengkapan dan pembelian harta tetap.

2. Transaksi keuangan menurut sumber

    Adalah transaksi yang berhubungan dengan modal dan transaksi yang berhubungan dengan operasi perusahaan secara normal. 

Transaksi keuangan menurut sumber diklasifikasikan terdiri dari ;

     a. Transaksi modal
         Adalah transaksi yang berhubungan dengan modal perusahaan misal penyetoran modal perusahaan

     b. Transaksi usaha
         Adalah transaksi yang berhubungan dengan operasional perusahaan misal penjualan barang dagang, pembelian barang dagangan dan lain-lain.

D. PENGGOLONGAN AKUN

    Transaksi keuangan yang terjadi setiap hari amat beragam dan terkadang dalam jumlah yang relatif banyak, maka untuk memudahkan dalam proses pencatatannya pada setiap transaksi keuangan tersebut dikumpulkan menurut jenis transaksinya. misal penerimaan dan pengeluaran uang dicatat dalam suatu formulir tertentu yang disebut dengan Akun ( perkiraan ) kas.  

    Jadi Akun ( Rekening ) adalah formulir yang digunakan untuk tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat mengubah komposisi dari komponen harta, kewajiban, dan modal perusahaan ( yang selanjutnya disebut Akun ). 

    Akun digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu ;

1. Akun Rill / Akun tetap
    adalah akun-akun yang dicatat atau akun yang terdapat didalam Neraca

2. Akun Nominal / Akun sementara
    adalah akun-akun yang terdapat didalam laporan rugi-laba dan biasanya ditutup pada setiap akhir periode .

1. AKUN HARTA 

    Harta adalah sumber daya ekonomi perusahaan yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat ekonomis dimasa yang akan datang. Atau harta merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang berupa benda berwujud maupun hak tak berwujud yang mempunyai  nilai uang. Harta ini dilaporkan dalam neraca berdasarkan dari tingkat likwiditasnya. untuk itu maka urutan likwiditas harta adalah harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tak berwujud dan harta lain-lain.

a. Harta lancar ( Current Assets )

   Adalah harta yang berupa uang kas/bank atau saldo rekening giro di bank dan harta lain yang dapat dicairkan ( dijual ) menjadi uang tunai dalam jangka waktu satu tahun.
Adapun susunan harta lancar berdasarkan pada tingkat likwiditasnya atau tingkat kelancarannya menjadi uang adalah sebagai berikut : 
  • Kas ( Cash ) adalah uang yang tersedia didalam kas perusahaan ( Cash on hand ) maupun yang tersedia didalam rekening bank ( Cash in bank ). Kas bisa berupa uang tunai, cek, girobank, wesel pos
  • Surat-surat berharga ( Marketable Securities Adalah pemilikan atas sejumlah surat berharga yang sifatnya sementara yang setiap saat dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan kas perusahaan. misal obligasi, saham dan lain-lain
  • Wesel tagih ( Notes Receivable ) adalah surat pernyataan kesanggupan dari seorang debitur untuk membayar hutangnya pada waktu tertentu kepada kreditur.
  • Piutang usaha ( Account Receivable ) adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha. Piutang dilihat dari sumbernya dapat dikelompokkan menjadi piutang usaha ( tagihan akibat adanya penyerahan jasa ) piutang dagang ( tagihan yang diakibatkan karena adanya penyerahan barang dagangan ) piutang lain-lain ( tagihan yang diakibatkan karena penyerahan diluar kegiatan usaha seperti piutang karyawan ). 
  • Persediaan barang dagang ( Inventory ) adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual ( dalam perusahaan dagang ) atau persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadai ( dalam perusahaan industri )
  • Perlengkapan ( Supplies ) adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membantu kegiatan perusahaan dan dapat diperkiraan habis dipakai dalam satu tahun berjalan.
  • Beban dibayar dimuka ( Prepaid Expense ) adalah biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan. misal asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka.

b. Investasi jangka panjang ( Long term Investment )
   
   Adalah investasi ( penyertaan ) yang jangka waktunya panjang . Yang termasuk golongan ini seperti investasi dalam saham, investasi dalam obligasi, investasi lain-lain.

c. Harta tetap ( Fixed Asset )

    Adalah harta berwujud yang sifatnya permanen dan umurnya lebih dari satu tahun yang dipergunakan untuk kegiatan perusahaan dan jumlahnya besar. Yang termasuk kelompok ini antara lain ; tanah, bangunan, mesin, peralatan, kendaraan, gedung.

d. Harta tak berwujud ( Intangible Asset )

    Adalah kekayaan perusahaan yang tidak memiliki wujudnya secara fisik tetapi mempunyai nilai uang. Yang termasuk ke dalam kelompok ini seperti
  • Hak Paten adalah hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan
  • Hak Cipta adalah hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan
  • Francise adalah hak istimewa yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan lainnya karena barang tersebut memiliki keistimewaan khusus
  • Goodwill adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri
e. Harta lain-lain( Other Asset )

    Adalah harta yang tidak dapat digolongkan kepada salah satu jenis harta tersebut diatas.seperti mesin-mesin yang tidak digunakan lagi.


2.  AKUN KEWAJIBAN / HUTANG ( LIABILITIES )

    Adalah pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan oleh perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk penyertaan harta atau pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada masa sebelumnya.

Berdasarkan jangka waktu pelunasannya , maka hutang dapat diklasifikasikan menjadi antara lain ;

a. Hutang lancar ( Current Liabilities )

    Adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya dalam jangka waktu 1 tahun. Adapun yang termasuk kelompok utang lancar antara lain ;

  • Hutang usaha ( Account Payable ) adalah hutang yang terjadi karena pembelian barang maupun jasa yang dilakukan secara kredit dalam kegiatan normal perusahaan.
  • Hutang wesel atau wesel bayar (Notes payable ) adalah surat kesanggupan perusahaan untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu/dijanjikan kepada pihak lain.
  • Hutang beban / biaya yang masih harus dibayar adalah  beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar misal utang sewa, utang gaji, utang bunga dan lain-lain.
  • Hutang pendapatan/ pendapatan diterima dimuka adalah kewajiban disebabkan perusahaan menerima lebih dulu uang sedangkan penyerahan jasa atau barang belum dilaksanakan.
b. Hutang jangka panjang ( Long term liabilities )

    Adalah hutang yang jatuh tempo pelunasannya lebih dari satu tahun dan pelunasannya  tidak memerlukan penggunaan sumber-sumber aktiva lancar. Yang termasuk dalam kelompok tersebut adalah ;

  • Hutang Hypotik ( Mortgage payable ) adalah pinjaman dari bank yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun dengan menggunakan jaminan harta tetap sperti tanah, gedung, bangunan dll.
  • Hutang obligasi ( Bond payable ) adalah kewajiban jangka panjang yang terjadi karena perusahaan mengeluarkan obligasi atau menjual obligasi ke pihak lain.
  • Hutang bank jangka panjang seperti kredit investasi  

c. Hutang lain-lain ( Other liabilities )

    Adalah hutang yang tidak termasuk hutang lancar maupun hutang jangka panjang seperti utang kepada direksi, utang kepada pemegang saham.


3. AKUN MODAL ( Capital )

    Modal adalah bagian hak milik pemilik dalam perusahaan, yaitu selisih antara harta dengan hutang atau hak atas kekayaan pemilik ( Owners equity ). Modal diklasifikasikan berdasarkan pada sifat kekebalannya. Untuk perusahaan perseorangan akun modal selalu disertai dengan nama pemiliknya seperti Modal-Akhid ( Akhid Capital ) termasuk di firma, persekutuan komanditer, sementara untuk perseroan terbatas maka digunakan akun modal saham ( capital stock ). Karena modal PT tidak mengalami perubahan maka perubahannya akan dicatat pada akun laba yang ditahan ( Retained earning ).


4. AKUN PENDAPATAN ( Income / revenue )


    Pendapatan adalah penambahan kotor terhadap modal sebagai akibat dari hasil kegiatan perusahaan.

Pendapatan diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu ;
  • Pendapatan usaha ( Operating Income ) yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha utama perusahaan. 
  • Pendapatan diluar usaha ( Non operating income ) yaitu pendapatan yang diperoleh perusahaan yang bukan dari hasil utamanya.

5. AKUN BEBAN ( ( EXPENSE )


   Beban adalah semua pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka untuk memperoleh suatu pendapatan.

Beban dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu antara lain :

Beban usaha ( Operating expense ) yaitu beban-beban yang dikeluarkan oleh perusahaan sehubungan dengan kegiatan untuk memperoleh penghasilan utamanya seperti beban gaji, sewa kantor dan lain-lain
Beban diluar usaha ( Non operatng expense ) yaitu beban-beban yang dikeluarkan oleh perusahaan diluar kegiatan untuk memdapatkan pendapatan / hasil utamanya seperti beban bunga
   

E. KODE AKUN   

    Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi keduanya pada setiap akun.

0 komentar:

Posting Komentar